Wishful Wednesday [13]: The Chronicles of Audy
Kata orang, tiga belas itu angka sial.
Aku nggak percaya. Tapi aku percaya kalau aku nggak pernah suka berurusan dengan angka tiga belas. Dulu, waktu SD, kaos seragam olahragaku bernomor punggung 13, dan nilai mata pelajaran olahragaku waktu SD kmprt banget sampai pernah menyentuh angka 67/100. Aku pernah dapet nomor absen 13, dan waktu itu aku nggak dapet rangking 1 setelah beberapa semester membabat habis gelar bergengsi pada jamannya tersebut.
Sekarang, bahkan dalam dunia perbloggerbukuan, aku harus menunggu satu setengah tahun untuk mengepost Wishful Wednesday, yang ke tiga belas.
Bukan, sebenarnya bukan salah angka tiga belasnya. Kemampuan olahragaku waktu SD memang mengecewakan setengah mati, tapi untung saat aku kuliah sekarang fisik dan kemampuan lariku udah jauh lebih membanggakan. Dan, hai, waktu aku menduduki nomor absen tiga belas, ada anak pindahan di kelasku yang jelas lebih pintar dariku (yang dua semester kemudian berhasil kembali kukalahkan nilai rapornya wkwkwk). Lalu, aku kehilangan akses terhadap emailku dan akun googleku dan, tentu saja, blog ini, jadi aku nggak bisa ngepost apapun setahun ++ belakangan.
Jadi, bolehkah aku kembali merajut mimpi?
Setahun belakangan ini waktuku banyak tersita untuk hal-hal di luar hobi membaca cerita-cerita romens lokal. Ada banyak proyek yang harus diselesaikan, dan aku beserta tim harus mempersiapkan banyak hal untuk Grand Prix Marching Band akhir tahun lalu. Banyak cerita tentang kompetisi marching band terbesar di Indonesia ini, kalau mau baca-baca silakan mampir ke sini *alibi mau promosi blog personal* *digampar*.
Dan kebetulan tema mimpi akan tim kami bawakan di akhir tahun nanti. Hahaha. *digampar*
Abaikan. Intinya emang jumlah bacaanku akhir-akhir ini berkurang cukup drastis.
Lagi. Jadi, bolehkah aku kembali bermimpi?
Mimpi juga yang mengantarkanku pada wishlist pada malam hari ini.
Pernahkah kamu membaca novel yang penokohannya matang banget, sampai-sampai terbawa ke dalam mimpi? Aku pernah. The Chronicles of Audy: 4R oleh Orizuka-lah jawabannya (baca reviewnya di sini).
Orizuka adalah penulis favoritku, dan aku menobatkannya dengan gelar kebanggaan itu *tsah* sejak pertama kali aku membaca karyanya (I For You). Apalagi baru-baru ini aku membaca salah satu karya penulis ini, The Truth about Forever. Dan aku terkesima olehnya. Tsah.
4R menurutku adalah karya Orizuka yang sangat kuat dari segi eksplorasi tokoh-tokohnya. Dan karena buku ini berseri dan aku baru baca buku pertamanya, sudah sewajarnya kan kalau aku menginginkan buku-buku selanjutnya?
The Chronicles of Audy: 21
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.Hidupku tadinya biasa-biasa saja,sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R.Aku sempat berhenti, tapi mereka berhasil membujukku untuk kembali setelah memberiku titel baru: "bagian dari keluarga".Di saat aku merasa semakin akrab dengan mereka,pada suatu siang,salah seorang dari mereka mengungkapkan perasaannya kepadaku.Aku tidak tahu harus bagaimana!Lalu, seolah itu belum cukup mengagetkan,terjadi sesuatu yang tidak pernah terpikirkan siapa pun.Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang semakin ribet.Kronik dari seorang Audy.
The Chronicles of Audy: 4/4
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.Hidupku tadinya biasa-biasa saja,sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R dan jatuh hati pada salah seorang di antaranya.
Kuakui aku bertingkah (super) norak soal ini,tapi kenapa dia malah kelihatan santai-santai saja?Setengah mati aku berusaha jadi layak untuknya, tapi dia bahkan tidak peduli!
Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah percintaan ini, seperti biasa, muncul masalah lainnya.
Tahu-tahu saja, keluarga ini berada di ambang perpisahan. Aku tidak ingin mereka tercerai-berai, tapi aku bisa apa?
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang masih saja ribet.Kronik dari seorang Audy.
Kalau kamu, buku apa yang sedang kamu impikan?
Tidak ada komentar