Breaking News

[Review] Touché - Windhy Puspitadewi



Judul: Touché

Penulis: Windhy Pusitadewi

Serial: Touché, #1

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

ISBN13: 9786020303635

Jumlah halaman: 208

Tanggal terbit: 27 Maret 2014
(Mei 2011 dengan sampul lama)

Tanggal baca: 9-10 Oktober 2016

Rating: 3/5


Tadinya, Riska hanyalah siswa SMA biasa. Selain kemampuan yang ia miliki, tentu saja. Ia memiliki suatu kemampuan istimewa, yaitu bisa merasakan apa yang orang lain rasakan hanya dengan menyentuh orang tersebut. Namun pertemuannya dengan Dani, Indra dan Pak Yunus membuat kehidupannya tak lagi sama.

Touché (read: tusye) adalah satu kata dalam bahasa Perancis yang berarti terkena, tersentuh, atau dipengaruhi. Touché sendiri adalah kumpulan orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan untuk menyerap informasi melalui sentuhan. Belakangan, Rizka baru tahu bahwa kemampuan yang selama ini dimilikinya bernama Empath. Dani, yang memiliki kemampuan untuk menyerap informasi dengan menyentuh buku, disebut sebagai Text Absorber. Indra dan kemampuan membaca pikirannya adalah seorang Mind Reader. Sementara Pak Yunus, guru baru di sekolah mereka yang telah mempertemukan mereka bertiga, mengaku bisa menyerap memori alat musik yang sudah dimainkan oleh orang lain.

Ternyata, touché bukan hanya mereka berempat. Ada banyak tokoh penting dunia yang ternyata juga seorang touché.

Namun, ternyata memiliki kemampuan ini memiliki konsekuensi yang harus mereka tanggung. Di satu sisi mereka sangat diinginkan, namun di sisi lain ada pihak yang ingin melenyapkan mereka. Semua terasa seperti omong kosong sampai Pak Yunus menghilang.

"Sejak bertemu mereka, saya jadi mencintai diri saya sendiri dan bersyukur hidup di dunia ini. Saya percaya manusia itu hidup demi manusia yang lain. Kita jadi lebih kuat jika menyangkut orang yang penting bagi kita."

--o--


Touché adalah karya pertama Windhy Puspitadewi yang kubaca. Aku begitu penasaran dengan blurb yang tertulis di belakang buku ini dan aku tertarik untuk segera membacanya.

Ide yang ditawarkan oleh novel ini begitu kreatif, baru, dan segar. Touché memberikan variasi terhadap teenlit Gramedia Pustaka Utama yang memang didominasi oleh tema percintaan remaja. Menurutku, novel ini merupakan suatu paket komplit yang menyajikan fantasi, misteri, dan romansa pada satu paduan yang unik. Dan lagi, ketiga genre ini memang genre favoritku, sehingga aku sangat menikmatinya. Sayangnya, bagiku tema unik ini terlalu berat untuk diolah menjadi teenlit, mungkin seharusnya dijadikan young-adult saja.

Unsur petualangan begitu terasa pada Touché, bagaimana Indra si genius memecahkan semua teka-teki dan memimpin pencarian ketiga tokoh untuk mencari keberadaan Pak Yunus. Semua klue yang muncul selalu membuatku bertanya-tanya, bagaimana misteri ini akan terungkap.

Aku suka prolognya, dan aku akan selalu suka tipikal prolog yang seperti ini.

Dari segi penokohan, aku agak bingung siapa sebenarnya yang menjadi tokoh utama dari Touché. Pada awal cerita, Riska digambarkan sebagai tokoh sentral, namun seiring berjalannya cerita, porsi Indra justru semakin diperbanyak sedangkan penggarapan Riska menjadi kurang matang, pun dengan Dani.

Gaya bahasa yang penulis gunakan cenderung agak kaku untuk ukuran tokoh remaja, terkesan seperti naskah terjemahan.

Untuk sisi alur, aku merasa penulis terlalu terburu-buru dalam menerangkan detail cerita. Aku menyayangkan betapa tipisnya novel ini untuk ukuran ide sebagus ini; berharap penulis mampu mengembangkan cerita dengan alur yang lebih santai dan penceritaan yang lebih detail.

Endingnya, seru, amazed me, walaupun sebenarnya tertebak dan (tetap) terburu-buru. Dan tipikal ending ini makes me like "oh ya, ada sekuelnya, aku harus baca juga:. Btw, Touché: Alchemist akan segera kubaca setelah semua UTS ini selesai. Review coming soon :)

------------------------------------------------------------------

Tokoh favorit:
Indra, the perfect, tentu saja.
Kemampuannya membaca pikiran orang lain membuatnya dijauhi oleh keluarganya sendiri. Iya sih, pikiran adalah tempat paling pribadi dari seseorang, dan orang pasti tak akan nyaman jika pikirannya bisa dibaca. Semua ini membuat Indra menjadi pribadi yang suram, rendah diri, dan tak peduli. Namun, begitu ia bertemu dengan Dani dan Riska yang mau menerima kelebihannya, Indra menjadi sosok pelindung yang akan setia menjaga kedua sahabatnya itu. Heroik banget nggak sih?

Damn, he is a genius! Dialah yang memimpin misi dalam novel ini. Saya cinta tokoh laki-laki cerdas sih. Dan, memang Indra inilah yang memang selalu dieksplor oleh penulis.

------------------------------------------------------------------


Kalian udah ada yang baca juga? Share dong, menurut kalian novel ini gimana?

Baca juga:
Touché (#1)
Touché: Alchemist (#2)
Touché: Rosetta (#3)

credit corner: pic by tumblr, edited by me.

Tidak ada komentar