[Review] Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang
Pria itu heran, mengapa semua orang menutupi Hatinya rapat-rapat. Menurutnya, Hati hanya punya satu keinginan, yaitu untuk bebas merasa. Sehingga ia memilih untuk membebaskan Hatinya.
Namun semua tak lagi sama setelah seorang wanita menikam dan membuang Hatinya. Hati itu pun kini terluka parah dengan luka sayatan yang menganga lebar. Ke mana pria itu harus menyembuhkan luka Hatinya? Akankah luka Hati itu bisa disembuhkan?
Mimpi yang dilihatnya membawanya menuju Lembah Es, berharap tempat itu mampu menyembuhkan Hatinya. Namun tak seperti yang ia harapkan, tempat itu hanya mampu membekukan Hatinya, bukan menyembuhkannya.
Maka bertemulah ia dengan Kol. Ibri. Burung kecil dengan dasi emasnya itu akan membawanya ke dalam sebuah perjalan panjang demi membantunya menyembuhkan luka Hatinya. Sebuah perjalanan yang, tentu saja, bukan perjalanan biasa.
Sementara itu di Ujung Pelangi, gadis bercadar itu tengah menenun mimpi untuk orang-orang yang tak lagi memiliki mimpi. Mimpi itu ditenun dengan empat bahan: Benang Perasaan, Warna Keajaiban, Kegigihan, dan Hati yang Penuh Cinta Kasih. Setiap kali menenun mimpi, gadis itu harus siap merasakan sakit yang teramat sangat di hatinya. Dan kini, tak cukup sampai di situ, Benang Perasaan dan Warna Keajaiban perlahan mulai menipis.
Dan lagi, langit mulai retak!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Some day you will be old enough to start reading fairy tales again." -C. S. Lewis.
Membaca dongeng bukanlah monopoli anak-anak. Aku menemukannya setelah menyelesaikan membaca buku ini.
Mendengar tentang Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang membuatku penasaran dengan dunia dongeng yang akan dihadirkan oleh cerita ini. Dongeng selalu identik dengan cerita yang setingkat di atas batas logika dan mampu membawa pembacanya ke dalam dunia baru.
Hal pertama yang membuatku jatuh hati pada cerita ini adalah judulnya yang memang sangat memikat dan unik. Hah, gadis penenun mimpi? Mimpi ditenun? Gimana-gimana?
Benar, dua orang yang disebutkan dalam judul memang merupakan dua tokoh utama dari cerita ini. Selain Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang (atau juga disebut Kura-kura Pengelana), juga ada beberapa tokoh lain (yang pun memiliki nama yang tidak biasa), yaitu Kol. Ibri, Putri Boneka, Pangeran Landak, Anggra, Nooranee, Raja Harimau Putih, dan Dayang Tikus. Ya, walaupun terkadang tokoh yang banyak dan namanya yang kadang berubah membuatku agak bingung, namun aku tetap merasa bahwa tokoh-tokoh ini sangat berjasa dalam memberikan warna cerita ini.
Dan yang aku suka dari semua tokoh dalam cerita ini adalah mereka semua saling berhubungan. Eh, ini aku nggak perlu jelasin hubungan mereka gimana kan, yang jelas hubungan mereka baik-baik saja.
#diteloletin
Kover novel ini juga bagus banget! Sangat menggambarkan isi ceritanya.
Selain tokoh yang beraneka rupa, cerita ini juga kaya dengan latar tempat yang sangat mampu membawa imajinasi liarku kemana-mana. Lembah Es dan Ujung Pelangi seperti yang sudah kusebutkan di atas, ditambah beberapa tempat imajinatif lain seperti Istana Masa Kini dan Kastil Masa Lalu, Negeri Bawah Danau, Pintu Masa Depan, dan Hutan Kabut.
Dan yang paling aku suka dari cerita ini, tentu saja, adalah gaya bahasa yang digunakan oleh Gina Gabrielle dalam meramu dongengnya kali ini. Banyak sajak-sajak indah yang ada dalam cerita, pun gaya bahasa yang super yang digunakan dalam setiap narasi. Cerita yang indah dan gaya bahasa yang juga indah, paket komplit bukan?
Kalau soal "membawa pembaca ke dalam dunia lain", aku rasa buku ini works buatku. Sensasi yang aku dapat ketika menutup lembar terakhir buku ini adalah aku masih sukses membayangkan beberapa latar tempat dalam cerita, utamanya Ujung Pelangi. Juga masih menerka-nerka bagaimana bentuk mimpi yang baru saja ditenun. Apakah berkilauan penuh glitter atau bagaimana.
Penting banget nggak sih -_-
Nilai plus lainnya, penyuntingan novel ini jos banget. Tiada typo di antara kita men!
Favorites:
Tokoh:
Ahem. Kol. Ibri. Selain karena namanya nyeleneh dan agak bikin emosi karena ada jeda titik yang ngganjel di tengah, aku suka sama tokoh yang satu ini karena ia sangat berkarakter. Dengan tuksedo dan dasi kupu-kupu emasnya, Kol. Ibri juga begitu memorable karena dia selalu berusaha tampak rapi dengan selalu membetulkan letak dasinya (yang nggak miring), selalu berusaha keras jaga image, dan ngomongnya selalu pakai ahem ahem.
Tempat:
Ujung Pelangi. Entah mengapa, aku mempunyai gambaran detail tempat ini di otakku, padahal latar tempat lain tidak tampak sedetail ini.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Over all, Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang adalah cerita yang unik. Ceritanya begitu memorable dan gaya bahasanya sangat memikat. Buat kamu yang ingin kembali membaca dongeng namun masih ragu karena takut dibilang ketuaan, cobalah mulai bacaan dongengmu dengan buku yang satu ini. Karena, sekali lagi, membaca dongeng bukanlah monopoli keponakan kita.
⭐⭐⭐⭐☆
4/5. My cup of tea. You should try it.
ahem.
🎀🎀🎀🎀GIVEAWAY TIME!🎀🎀🎀🎀
Ps: jangan lupa mampir dan komentar di post Meet the Author bareng kak Gina Gabrielle 😘
And the winner is:
Tidak ada komentar