Breaking News

Let's Talk About Romance with These Bloggers (Special Valentine)



Selamat tanggal 14 Februari, jomblo tanah air!

Orang bilang, hari ini adalah hari kasih sayang. Pada masa jahiliyahku dulu, aku pernah bertukar cokelat dengan seseorang. Tapi itu masa lalu jahanamku. Sekarang aku sudah cukup bahagia dengan membeli cokelat khas Jogja rasa strawberry yang enaknya udah ngalahin jalan bareng pacar.

Untuk post spesial valentine kali ini, aku nggak akan mengadakan giveaway berhadiah cokelat. Tenang saja. Tapi aku akan mengajak dua blogger kece untuk berbincang-bincang tentang genre kesayangan kita semua: romance.
Romance sama valentine masih nyambung kan ya?


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Yang pertama, kita bakal ketemu Pramestya Ambangsari dari Red Blue Story. Umurnya masih 16 tahun. Kami berdua seumuran kok. Beneran.
Iyain aja biar cepet.

Pramestya Ambangsari atau biasa dipanggil Tya, mengaku memang paling suka dengan genre romance. Karena, menurutnya, cerita yang nggak ada romancenya tuh kurang greget.

Untuk penulis romance lokal, Tya memfavoritkan Ilana Tan, Ziggy Z, Dy Lunaly, dan Ika Natassa. Sementara untuk penulis luar negeri, Tya mengaku baru sedikit membacanya sehingga ia tidak menyebutkan penulis favorit.

Kemudian aku sadar bahwa aku belum pernah membaca karya Ziggy Z dan Dy Lunaly. Tya merekomendasikanku untuk membaca karya terbaru keduanya: Semua Ikan di Langit-nya Ziggy dan Table for Two-nya Dy Lunaly. Namun dari buku yang sudah pernah ia baca, ia merekomendasikan Jakarta Sebelum Pagi-nya Ziggy Z dan Il Tiramisu-nya Dy Lunaly.

Tentang keempat penulis favorit Tya tadi, ia menyebutkan alasan mengapa ia memilih keempatnya. Ilana Tan itu keren di setting dan cara bercerita. Pakai bahasa baku biasanya bikin aneh, tapi kalau dia malah bikin baper. Kalau Ziggy, dia keren karena dia cerita ceplas ceplos, hal-hal yang busuk (misal kata babi diungkapin buat mengibaratkan orang lain) malah terasa asik dibaca. Lalu, menurut Tya, Dy Lunaly keren di karakter secara psikologis. Fisiknya emang digambarin, tapi dikit. Jadi terserah pembaca mau bayangin gimana. Sementara itu, Ika Natassa keren karena bacaan dewasa *eh* Tya suka Critical Eleven (dan baru baca Critical Eleven, Antologi Rasa, The Architecture of Love). Di CE, Tya jatuh cinta sama plot yg ngebaperin (Iya sama, aku juga baper. Apalagi pas Ale lagi hot-hotnya). Dan, semua aspek yang ia sebutin itu tadi, adalah komponen dari cerita yang bagus.

Soal adegan yang agak “panas” nih, karena Tya masih di bawah umur, jadi dia membatasi diri kalau ada novel beradegan kipas-kipas. Tapi kalau udah terlanjur, ya kadang diskip (Aku nggak percaya, pasti diam-diam dibaca juga. Ya kan?).

Cerita romance yang menarik menurut Tya yang kayak gimana sih?
Cerita romance yang bagus menurut Tya itu yang aktual dan menarik (lho kok kayak karya ilmiah). Romance yang bagus itu yang realistis, nggak banyak kata-kata manis/gombal/menye, yang karakter cowoknya bikin klepek-klepek, terus konfliknya jangan gara-gara selingkuhan terus perebutan harta #sinetron (lha, ketauan sering nonton sinetron nih, makanya tahu konflik di sinetron biasanya apa #disambit). Boleh sih ada gombalannya asal nggak norak dan terlalu lebay/manis. Kalau bisa sih yang anti mainstream, kalaupun idenya biasa harus banget punya keunikan lain. Tambah: kalau mau nyantumin adegan kipas-kipas, sebaiknya penulis menginfokan ke pembaca biar nggak jadi salah target pembaca (pengalaman) (Kejebak CE ya? #dijambak).

Dari sekian banyak adegan romansa yang pernah Tya baca, aku memintanya untuk memilih satu adegan favoritnya sepanjang masa, dan ia memilih adegan ketika Kazuto melindungi Keiko dari Yakuza dalam novel Winter in Tokyo-nya Ilana Tan. Bagian ketika Kazuto dipukuli untuk kali kedua. Waktu itu ada Keiko dan lagi hujan. Dan akhirnya ingatan Kazuto kembali. Sayang bagian itu malah nggak ada di filmnya.

Ngomong-ngomong soal Winter in Tokyo, karena udah dibikin filmnya nih, menurut Tya castnya gimana?
Cast Winter in Tokyo, menurut Tya lumayan. Menurutnya, pecinta novel tetap punya imajinasi sendiri. Tapi Tya suka sama akting Brandon. Dia berhasil membawakan karakter Tomoyuki dengan baik. Dion Wiyoko juga bagus, tapi kurang "dingin". Waktu Keiko dan Kazuto ketemu di depan pintu ekspresi Kazuto kurang sesuai.

Karena Tya ini orangnya suka sama romance, maka aku mengasumsikan dia akan banyak mengajariku tentang arti kasih sayang *halah*. Jadi, menurut Tya, kasih sayang adalah...

"Perasaan ketika udah nyaman, simpati, empati, dan ketika seseorang sudah dekat dengan orang lain dan membuat orang lain itu menjadi salah satu orang berharga dalam hidup."

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Selanjutnya, yuk kenalan sama Sharie dari Notebook Sharie. Kalau aku lihat-lihat template blognya yang cantik dan cursornya yang unyu, aku pikir dia juga pecinta roman garis keras kayak aku (jadi hubungannya apa, Wen?). Tapi ternyata Sharie menjadikan romance sebagai favorit kedua setelah genre crime/thriller. Ia suka romance karena menurutnya cinta nggak jauh-jauh dari kehidupan. Dan kadang kisah cinta di dalamnya bisa dijadiin buat referensi kisah cinta kita juga. Tapi Sharie ini mengaku bukan tipe orang yang romantis lho. Dia tipe orang yang cuek dan dingin, sedingin karang es yang ditabrak Titanic. Lho. Eh.
Cuma, Sharie ini sebel sama cerita cinta yang ecek-ecek, dalam artian terlalu drama.

Untuk penulis favorit, Sharie menjagokan Tere Liye, Ika Natassa, Indah Hanaco, Irene Dyah dan Prisca Primasari. Namun ia tidak terpaku ke satu penulis, yang penting bukunya enak dibaca, dan nggak bikin Sharie berhenti di 30 halaman pertama. Apalagi banyak juga karya dari penulis baru yang ternyata enak buat dibaca.

Untuk penerbit favorit. Sharie juga nggak punya. Ia tidak pernah melihat penerbitnya sebelum membaca buku. Kalau bukunya bagus atau bikin penasaran, ia akan membeli buku itu tanpa melihat buku itu diterbitkan oleh penerbit mana. Tapi berhubung penulis romance favoritnya banyak yang dari Gramedia Pustaka Utama, jadi dia memfavoritkan GPU.

Cerita romance yang bagus menurut Sharie adalah cerita dimana chemistry kedua tokohnya kuat. Yang membuatnya sampai merasakan emosi mereka. Bikin baper lah istilahnya kalau sekarang, bikin mau nangis. Sejauh ini Critical Eleven-nya Ika Natassa dan Hujan & Tentang Kamu-nya Tere Liye lah yang mampu membuat Sharie agak mewek.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ups. maaf. sengaja. hehe.

Jadi itu tadi ngobrol ngalor-ngidulku bareng dua blogger terkece sepanjang masa. Selamat hari kasih sayang 😍😍😍

P.S: Jadi menurutmu, cerita romance yang bagus itu yang gimana sih? Lalu siapa penulis romance favoritmu? Share di kolom komentar ya! 😁


gambar ambil dari blog masing-masing orang.
+ tumblr, giphy




Tidak ada komentar