[Review Film] Remember When: Ketika Kau dan Aku Jatuh Cinta
Remember When: Ketika Kau dan Aku Jatuh Cinta
Genre : Drama, Romance, Friendship
Directed by : Fajar Bustomi
Producer : Gope T. Samtani
Production : Rapi Films
Script Writer : Haqi Ahmad
Run time : 90 minutes
Date : October 16th, 2014
Directed by : Fajar Bustomi
Producer : Gope T. Samtani
Production : Rapi Films
Script Writer : Haqi Ahmad
Run time : 90 minutes
Date : October 16th, 2014
Remember When adalah film bergenre romance remaja yang diadaptasi dari novel Winna Efendi yang berjudul sama. Aku udah sempat baca novelnya dan udah kureview juga, jadi aku tertarik untuk mereview film ini setelah aku menontonnya.
Tokoh-tokoh yang ada pada film ini:
- Michelle Ziudith sebagai Freya, sang tokoh utama. Freya digambarkan sebagai cewek cupu berkacamata tebal yang kurang gaul.
- Maxime Bouttier sebagai Adrian, cowok super cool, jago basket, dan cakep.
Maxime juga cakep sih wkwk. - Stella Cornelia sebagai Gia, pacar Adrian, sahabat dekat Freya. Kembang sekolah, cantik, dan punya fans di mana-mana.
- Miqdad Addausy sebagai Moses, pacar Freya. Ketua OSIS, cowok paling pintar di sekolah, les sana sini demi masuk Fakultas Kedokteran.
Freya tampak bosan dengan kehidupannya yang sekarang. Ia bosan dengan kecupuannya. Lagipula, hubungannya dengan Moses sudah tak seindah dulu. Moses yang kayak lemari es saking dinginnya lama-lama membuat Freya jenuh juga. Kadang Freya iri dengan hubungan Gia dan Adrian yang terlihat sangat sempurna.
Freya tak pernah kenal dekat dengan Adrian, hingga malam itu mereka sama-sama tahu bahwa mereka punya hal yang sama-sama mereka suka.
Hingga malam itu Freya datang ketika Adrian tengah terpuruk.
---
Saat mulai menonton film ini, aku nggak pasang harapan tinggi, sebenarnya. Kalau kalian baca reviewku buat novel Remember When, kalian akan tahu kalau aku nggak pasang rating tinggi buatnya. Jadi, ya, gitu deh. Aku nggak berani berekspektasi.
Tapi, oh, karakter Freya dan Adrian dalam film ini hidup banget! Aku benar-benar suka akting Michelle walaupun ini adalah film pertamanya. Dia benar-benar memerankan sosok Freya yang aku bayangkan selama ini.
Dan, ehm, Maxime Bouttier cakepnya luar biasa.
Stella juga memerankan Gia dengan sangat apik. Dalam film ini, Gia menurutku mengalami perubahan karakter yang cukup signifikan. Di awal cerita, Gia digambarkan sebagai cewek hits yang selalu bahagia, namun di akhir cerita ia berubah menjadi sosok yang lebih dewasa walaupun galaunya setengah mati. Sementara Moses, ia tampaknya berakhir dengan sangat menyedihkan dan nggak sempat ikut syuting di luar negeri. Moses di sini benar-benar dingin dan kaku, sampai-sampai nggak punya cukup tempat untuk show up. Seingatku di dalam novel, karakter Moses tetap punya tempat tersendiri walaupun emang nggak banyak.
Scene favorit?
Ada dua scene favoritku:
- Waktu mama Adrian meninggal, lalu Freya datang menemui Adrian. Ini, eng, kegalauan pribadi sih. Aku nangis waktu adegan ini. Bukan gara-gara sedih lihat mama Adrian meninggal, tapi sedih karena aku tiba-tiba ingat bapak (iya emang nggak nyambung sama filmnya, jangan tanya).
- Bagian ending, waktu Gia lagi galau galaunya.
Ya, sebagaimana kusebutkan di review novel, aku benci sama semua karakternya. Karakternya nggak ada yang bener. Sedih. Kecuali Moses, andai porsinya lebih banyak, mungkin aku nggak akan begitu membencinya.
Aku masih nggak suka sama endingnya. Itu bukan tipikal happy ending menurutku. Aku benci pengkhianatan! *gigit dasbor*
Endingnya memang masih terlalu mudah, tapi aku sukses terbawa emosi. Bukan emosi kedua tokoh sentral, guys, tapi emosi tokoh ketiga. Ya, aku emang salah fokus, maafkan.
Over all, harus kuakui bahwa sebenarnya aku lebih suka filmnya, karena menurutku karakter ketiga tokoh (soalnya Moses enggak wkwk) jadi terasa lebih hidup. Ya aku emang suka karakter-karakter yang digarap matang sih hahaha.
Novelnya bagus kok. Kan sekali lagi, masalah selera.
sumber: ask.fm nya |
--widywenny^^
Tidak ada komentar