Breaking News

[Review] My Stupid Boss in Comic



Judul: My Stupid Boss in Comic: Absolutely Tempe Bener!
Penulis: Chaos@work, Yuyunardi (ilustrator)
Penerbit: Gradien Meditama
Jumlah halaman: 152
Tanggal terbit: 19 September 2016
Tanggal baca: 1 September 2017

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Blurb:

My Stupid Boss (MSB) sudah terbit dalam bentuk buku, dan sukses merajai sinema. Jutaan orang tertawa membaca dan melihat aksi Bossman yang ngeselin sekaligus menggemaskan itu. Agar semakin banyak orang yang terhibur dengan aksi kocak Bossman vs Kerani maka komik MSB pun telah rilis.

Cerita pilihan dari seri MSB 1 sampai 5 akan terpapar dalam visualisasi komik yang apik dan hidup di buku ini. Karakter tokoh, emosi, kedongkolan Kerani, hingga tengilnya Bossman digambarkan dengan ciamik dalam setiap goresan gambar si komikus.
Komik ini menjadi semakin greget dengan beberapa cerita baru yang belum pernah dibukukan sebelumnya. Pokoknya, siap-siap makin jatuh hati dengan Bossman! 

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

My Stupid Boss sebelumnya sudah terbit dalam bentuk cerita, dalam lima buku dan beberapa side-book. Aku belum membaca kelima buku tersebut, namun sudah pernah menonton filmnya. Karakter Bossman (yang diperankan oleh aktor sejuta umat, Reza Rahadian) menurutku sangat ikonik. Karakter Bossman yang bikin jengkel, keras kepala, dan genit, sangat memorable. Kali ini, aku bertemu lagi dengan Bossman dalam My Stupid Boss in Comic.

Komik ini memuat beberapa cerita pilihan yang diambil dari buku pertama sampai kelima, ditambah cerita yang belum ada sebelumnya. Jadi, untuk yang belum membaca kelima bukunya, komik ini bisa banget menggambarkan garis besar cerita My Stupid Boss.

Penulis cerita ahli banget dalam urusan mengocok perut pembaca. Serius. Sekali lagi, karakter Bossman sangat kuat, dan karakter yang kuat ini membuat humornya semakin terasa.

Buatku, yang menjadi fokus saat membaca komik bukanlah alur cerita (terutama karena ceritanya memang sepotong-sepotong), namun ilustrasinya. Dan di sinilah ilustrator memegang peranan penting dalam keseluruhan buku ini. Ilustrasi Bossman dengan kumisnya yang super annoying mirip ulat keket kelojotan itu menurutku adalah masterpiece. Simpel dan ekspresif. Untuk ilustrasi Kerani, menurutku nggak terlalu ikonik, mungkin karena aku sudah jatuh cinta duluan sama Bossman, atau karena Bossman memang terlihat lebih ekspresif.

Kolaborasi apik dari penulis cerita dan komikus ini berhasil melahirkan karya yang sangat menghibur. Aku bahkan nggak peduli dengan hasil Praktikum Compounding dan Dispensing-ku yang apes banget kemarin. Baguslah, mungkin aku memang ditakdirkn untuk berjodoh dengan buku-buku yang menghibur semacam ini.

Kekurangan komik ini sebenarnya cuma satu: kurang tebal. Atau memang seperti itulah komik? Aku merasa baru duduk sebentar untuk membaca komik ini ketika, eh, udah abis aja. Tapi buku ini jelas sangat cocok untuk dikoleksi, siapa tahu suatu saat aku stres karena Uji Kompetensi Apoteker Indonesia, kan lumayan buat pertolongan pertama pada serangan depresi akut, ya to?

Rating:
⭐⭐⭐
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Buku ini kudapatkan dari Event Blind Date with A Book. Dan, semoga nggak salah tebak (malu kalau salah, LOL), orang yang memberikanku buku ini adalah:

Zelie @ Book-admirer

Kegilaan ini seolah tak berujung. Kusudah lelah namun kalian menikmatinya. Semoga sekarang kalian menjadi puas.

Saat memilih buku dengan klu ini, aku sudah mengira kalau buku ini akan jadi buku dengan genre komedi. Yang tidak kukira adalah bahwa buku ini berupa komik.

Jangan salah, aku suka banget sama bukunya, tapi aku nggak bisa mereviewnya. Maksudku, selama tiga belas setengah tahun aku hidup di dunia ini (iyain aja, please), sekali pun aku belum pernah mereview komik. Alhasil, lahirlah review ala-ala ini.

Iyain aja, tolong, hahaha 😆😆😆

Buat beliau, terima kasih atas hiburan di kala aku mulai sering tergoda untuk ngeluh soal kuliah program studi profesi ini. Sekali lagi, semoga bisa kugunakan untuk pertolongan pertama pada serangan depresi akut. Makasih juga buat notes dan kipas Harry Potternya yang cute banget (notesnya masih kinclong, kipasnya kumanfaatkan dengan baik pas wisuda dan sekarang udah lecek parah). Dan mohon maaf karena reviewnya kebanyakan curhat hahaha.

Dan untuk yang menerima buku dariku, semoga bisa menebak, karena klu-ku kayaknya agak blunder.


Tidak ada komentar